dia

dia.. y dia..
orang yg biasa aja.. dia t' tampan dan t' menawan
dia pengecut dan penakut
tp aku suka dia..
seberapa kali aku mencoba lupakannya sebanyak itulah aku tahu kalau aku benar-benar menyukainya..

t' enak rasanya menyukai orang se cemen dia..
terbelenggu dalam garis pertemanan..

heeeeii aku ini wanita ,, kodrat wanita hanya bisa menunggu dan hanya berharap..
t' lebih dari itu..

mungkin sudah banyak wanita yang keluar dari batas itu..
tapi aku t' berani.. karena aku takut pada adab..

satu harapan dalam doaa..
"ku harap dia sadar.."

Upacara Nyadar

Sumenep, Indonesia, daerah yang kaya akan tradisi. Keberagaman wilayah dan penduduknya telah menimbulkan berbagai bentuk tradisi yang khas. Salah satunya, Nyadar yang dilakoni oleh masyarakat petani desa Pinggir Papas. Upacara adat ini merupakan bentuk penghormatan masyarakat Pinggir Papas terhadap leluhur mereka. Di antara lusinan leluhur, yang paling mereka hormati adalah Pangeran Anggasuto. Konon, Pangeran Anggasuto, selain memberikan pengetahuan tentang tata cara pembuatan garam, ia juga memiliki sifat kepahlawanan. Dalam sejarah Sumenep tercatat bahwa ia menyelamatkan tentara Bali yang terdesak saat berperang melawan pasukan Keraton Sumenep.

kesenian tradisional

Madura memiliki kekayaan kesenian tradisional yang amat banyak, beragam dan amat bernilai. Dalam menghadapi dunia global yang membawa pengaruh materalisme dan pragmatisme, kehadiran kesenian tradisional dalam hidup bermasyarakat di Madura sangat diperlukan, agar kita tidak terje bak pada moralitas asing yang bertentangan de ngan moralitas lokal ataujati din bangsa. Kita sebagai orang asli Madura harus mengenal budaya Madura yang masih hidup, bahkan yang akan dan telah punah. Pengenalan terhadap berba gai macam kebudayaan Madura tersebut akan diharapkan mampu menggugah rasa kebangsaan kita akan kesenian daerah.

Sumenep

WISATA SUMENEP
Sumenep
terletak di ujung timur pulau Madura. Banyak sekali Khasanah seni budaya mewarnai kota ini antara lain Keraton Sumenep yang sampai saat ini masih tetap terpelihara dengan baik. Keraton ini arsitekturnya bergaya campuran antara gaya arsitektur Jawa, Cina, Barat bahkan Arab. Disamping itu masih banyak lagi daya tarik wisata yang menarik, misalnya Masjid Jami’, makam keluarga Raja Asta Tinggi. Kesenian klasik tari Mowang Sangkal, tari Topeng Dalang dan beberapa tari tradisional yang lain adalah kekayaan budaya Sumenep. Obyek wisata Pantai Slopeng dan Lombang dengan hamparan pasir putih dan cemara udangnya menambah keaneka ragaman pesona Madura.


 

Bull race

Bullrace is one of Madura's culture, which become the special characteristis of Madura Island. The beginning of the bullrace originated from the fact that Madura is not so fertile that is not good for agriculture, instead the Madurese cath fish and breed cows and bulls which are also used for farming especially to plough the fields where paddies or second crop plants are grown.
A man named Syeh Ahmad Baidawi who firstly introduced the weay of working the soil with using bamboo sled pulled by two bulls known as " Nanggala or Salaga ". He was actually a proselytizer who came to Madura to spread up Islam but also taught Madurese the way of ploughing the fields. From this new knowledge that he had taught, he got tittle as "Pangeran Katandur" (Prince of Planter).


Lombang Beach


Lombang beach is interesting tourism object to be promoted to all Indonesia area, even to the world. The position of Lombang beach in south sea of Java Island can facilitated the visitors to see the beautiful sunrise. The other facility around Lombang beach is foods and beverage merchants, such as; Rujak and young coconut ice. The beach is very clean and has clear water with interesting small heap of white sand.

keraton sumenep

Museum di Sumenep dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertamanya adalah Museum I yang disebut Museum Kencana Kraton. 
Museum ini menyimpan dua buah kereta kencana raja dan barang antik koleksi kerajaan berupa kursi pertemuan dan tempat tidur raja. Dulunya bangunan ini digunakan sebagai garasi kereta Sultan Abdurrahman yang berkuasa pada tahun 1811-1854. Hebatnya salah satu kereta kencana merupakan hadiah dari Ratu Kerajaan Inggris sementara yang lain merupakan buatan lokal. Selain itu di dalam museum kencana ini disimpan juga ukiran yang melambangkan perdamaian dan kerjasama yang seimbang antara masyarakat Madura di Kraton Sumenep dengan pihak Eropa, Cina dan Arab.

History of Sumenep

Sumenep merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang berada di ujung paling Timur Pulau Madura, bisa dibilang sebagai salah satu kawasan yang terpenting dalam sejarah Madura. Kita dapat menjumpai situs-situs kebudayaan yang sampai hari ini masih menjadi obyek pariwisata. Diantaranya yang kita ketahui adalah kereta kencana peninggalan raja Sumenep, alun-alun (taman bunga) yang konsep bangunannya memiliki kekhasan ala bangunan kerajaan, Masjid Jamik atau Masjid Agung yang terletak di jantung Kota Sumenep, Masjid ini termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1779 M sampai 1787 M oleh Panembahan Sumolo, Kraton Sumenep
Adapun beberapa situs peninggalan sejarah Kabupaten Sumenep diantaranya sebagai berikut:


It's about Sumenep

Sumenep is listed in the eastern end of Madura Island. It takes more than four hours to reach Sumenep by bus or taxi from Surabaya's Tanjung Perak harbour.
Sumenep has some interesting sites to visit. Besides historical sites like Kraton and Tiny Museum, Traditional Art and Cultural Attractions as Mask Dance and Bull Race, it also has beautiful beaches to see, such as; Lombang beach and Slopeng beach.


How To Reach Sumenep
One may reach Sumenep by bus from Purabaya Bus Station or takes the bus in Tanjung Perak Port. Sumenep can also be reached from Bali by passing throw Banyuwangi to Jangkar Port in Situbondo regency and the crossing by Very from Jangkar Port to Kalianget, one of Sumenep district. It just needs four hours to cross.
Sumenep is a potential area for developing tourism objects project.

Just visit Sumenep  tourism, one of interesting district in Madura Island. See the unique Bull Race competition, fantastic beaches, and the interesting traditional art. 

http://www.eastjava.com/tourism/sumenep/